PEMBERIAN NASI BUNGKUS |
Kesadaran terhadap hubungan tersebut menjadikan
manusia sadar akan perannya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi yang
harus bermanfaat untuk kehidupan dengan berkontribusi positif menjaga
keseimbangan alam raya dan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Keragaman potensi yang dimiliki manusia pada
dasarnya untuk bersatu dengan cara berbagi rasa. Kesadaran tersebut
diekspresikan dengan sambung rasa antara yang memiliki kelebihan potensi dengan
yang membutuhkan bantuan berupa berbagi sebungkus nasi. Semangat berbagi
terhadap sesama dengan sambung rasa merupakan kesadaran yang terus ditumbuh
kembangkan dimasyarakat agar terjadi konektivitas kolektif dan responsbiltas
sosial dalam gerakan “manunggaling rasa “.
Dapur dhuafa “manunggaling rasa “ adalah wadah
untuk menjembatani hubungan antara para donatur , relawan dan dhuafa. Aksi
dapur dhuafa dirintis dari sumbangan beberapa donatur yang didukung para
relawan yang terlibat ( relawan dapur / memasak dan relawan distribusi bantuan
) .
Aksi kecil dan nyata di tengah masyarakat Desa
Yosowilangun Lor mendapat sambutan positif dari segenap masyarakat dan
pemerintah desa. Masyarakat berpartisipasi dalam gerakan sebagai donatur dan
relawan tidak ketinggalan pemerintah desa mengangarkan dalam APBDes sejumlah 8
juta / tahun.
Aksi kecil dan nyata “manunggaling rasa “
merangsang komunitas lain untuk melakukan replikasi program di tempeh( BMT
Hidayatulla ) , lumajang kota( tebar Nasi Bungkus ) , senduro ( mahasenduro ) ,
kalipepe ( musholla At Takar dan dompet dhuafa manunggaling rasa ).
Manunggaling rasa dari semangat , aksi menjadi
gerakan sosial untuk mewujudkan konektivitas dan responsbiltas. JOHAN AS_KIMSIGRAK_YWL
0 komentar:
Posting Komentar