BUNGA REFUGIA |
Ekosistem
yang terbangun dengan baik dan rantai makanan yang berjalan menjadi penopang
keseimbangan alam sehingga berjalan lebih produktif. Dalam budidaya pertanian
khususnya padi , keberadaan musuh alami dalam ekosistem sawah sangat membantu
pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/OPT
padi sehinga tidak hanya
mengandalkan pestisida yang terkadang penggunaanya tidak tepat justru merusak
ekosistem.
Pengendalian
OPT dengan memanfaatkan musuh alami terkadang lebih efektif , efisien dan ramah
lingkungan merupakan salah satu teknik Pengendalian
Hama Terpadu . Pengembangan Tanaman refugia merupakan pertanaman beberapa jenis
tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan , sumber pakan dan
sumberdaya lainya bagi musuh alami dan parasitoid ( nentwig, 1998 ; wreten et
all 1998 ).
Dengan
kata lain refugia adalah tumbuhan ( tanaman maupun gulma ) yang tumbuh diekitar
tanaman yang dibudidayakan yang berfungsi sebagai mikrohabitat musuh alami (
baik predator maupun parasit ) agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.Tanaman
refugia dibudidayakan di sekitar pematang sawah dan jalan pertanian dengan
jarak tertentu sehingga tidak menganggu (
berebut unsur hara , cahaya dan air ) dengan tanaman produktif utama ( padi ).
Koordinasi
dalam kelompok tani juga diatur sedemikian rupa agar menerapkan kaidah
Pengendalian Hama Terpadu ( PHT ) yang
menyemprotkan pestisida hanya jika populasi hama sudah mencapai ambang
batas. Beberapa
contoh tanaman refugia yang dikembangkan di wilayah desa Yosowilangun antara
lain : bunga
matahari ,bunga
kenikir ,bunga kertas.
Bunga
tersebut datas selain berfungsi secara ekologis juga memiliki potensi ekonomi ,
wisata dan sosial budaya. Secara ekonomi tanaman refugia dapat
menjadi rangkaian bunga yang dijual secara komersial di kota sebagai pelengkap
dekorasi , ucapan terimakasih dll.Tanaman refugia juga berpotensi sebagai
tempat wisata edukasi lingkungan hidup dan pertanian. Secara sosial budaya
tanaman refugia juga bisa digunakan pada acara – acara budaya , pernikahan ,
kematian dll. Kembang
desa di tepi sawah memilik potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai
peningkatan kualitas ekologi , ekonomi dan sosial budaya demi kesejahtraan
masyarakat.
JOHAN AD_ KIM SIGRAK YOSOWILANGUN
0 komentar:
Posting Komentar